Apakah Metode Quick Count Dapat Memprediksi Dengan Tepat?
Quick Count. Istilah ini sudah sangat familier di telinga kita. Terlebih jika kita sedang dihadapkan dengan pemilihan Kepala Daerah. Proses Quick Count atau hitung cepat ini hanya menggunakan beberapa sampel yang kemudian digunakan untuk menyimpulkan kandidat pemenang dalam sebuah pilkada berikut dengan perolehan suara masing-masing.
Pertanyaannya kemudian adalah, “Apakah Metode Quick Count Dapat Memperdiksi Pemenang Pilkada Dengan Tepat?”
Jawabnya adalah belum tentu. Jika metode yang digunakan Real Quick Count jelas dapat memprediksi dengan tepat namun jika hanya menggunakan sampel (Quick Count) maka prediksi ini dapat saja meleset. Terbukti beberapa perhitungan cepat dibeberapa tempat pernah mengalami kesalahan prediksi.
Sebenarnya kesalahan prediksi ini dapat kita hindari jika saja kita tidak salah mengabmil sampel. Di dunia kedokteran satu tube suntikan darah dapat untuk memprediksi penyakit pasien, Dari mana darah diambil saya kira hasilnya pasti akan sama, karena darah dikendalikan oleh satu sistem barnama otak. Sementara masyarakat jika sampel tidak diambil secara tepat maka hasilnyapun akan berbeda dengan yang sebenarnya, karena sistem masyarakat sangat komplek dan penuh dinamika.
Lalu bagaimanakah cara pengambilan sampel yang tepat? paling tidak kita harus memperhatikan hal berikut :
- Jumlah populasi dan penyebarannya. Disini yang terpentig adalah jumlah sampel yang kita ambil haruslah proporsional. Kita tidak boleh mengambil sampel dengan jumlah yang sama untuk masing-masing wilayah (Desa/Kecamatan). Misalkan untuk pilihan bupati dimana terdapat 6 kecamatan kemudian tiap kecamatan kita ambil 12 TPS. Hal ini bisa berbahaya karena masing-masing kecamatan memiliki keberagaman seperti :
- Jumlah kepadatan penduduk tidaklah sama
- Mobilitas penduduknya juga tidaklah sama
- Kantong / Basis Massa. Dalam pemilihan sampel kita harus berimbang artinya kita harus memiliki Netralitas. Tidak boleh mengambil sampel dari wilayah yang hanya kuat di salah satu pihak kandidat. Sampel harus diambil dari semua wilayah dengan basis massa masing-masing kandidat yang cukup representatif. Mau tidak mau kita pun harus melakukan mapping sebelumnya.
Itulah beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam metode Quick Count Pilkada. Untuk kepentingan Quick Count kami telah menyediakan softwarenya dan untuk kepentingan Mapping kami juga telah menyediakan softwarenya berikut fasilitas analisis elektabilitas kandidat.
baca yang lainnya
Leave a Reply